Selasa, 17 Mei 2016

Laporan Pertanggung Jawaban #SaveKucingMasjidPogung

Selamat siang kakak-kakak semua,

Teriring terima kasih banyak atas segala dukungan untuk Mpus yang diduga tertembak senapan Angin.

Setelah tiga hari yang penuh drama dan haru, yakni sejak senin pagi ditemukan lemas oleh rekan-rekan masjid Pogung, lalu bertemu dengan saya, menuju Klinik Kuningan yang ternyata tutup, hingga perjuangan di ruang intensif RSH FKH UGM; akhirnya Mpus menghembuskan nafas terakhirnya pukul 21:10 WIB karena komplikasi gangguan pernafasan akibat hernia diafragma dan lubang di abdomen yang melubangi lambung (perferasi gastrium) sehingga menimbulkan akumulasi gas dan peritonitis (terlampir surat keterangan kematian dari RSH FKH UGM)

Terima kasih atas segala doa,
terima kasih atas segala kiriman energi reiki untuk mpus,
Terima kasih untuk segala donasi untuk mpus dari: Kakak Ika M, Kakak Dama, Kakak Anisa, Kakak Bea, Kakak Ryan, Kakak Aktari, Mrs. M, Kakak Annirahmah, Kakak Ringgo Y, Kakak Hasan, Kakak Belinda, Kakak Sheila, serta kakak-kakak lain yang tidak menyebutkan nama. Semoga diberi ganti yang jauh lebih baik dan barokah dari Tuhan.

Tak lupa Kakak Calon Dokter Hewan Dani dan rekan-rekan yang telah menanganimpuss sepenuh hati di Klinik Kuningan, drh. Kurnia dan rekan-rekan di RSH FKH UGM yang telah berjuang semaksimal mungkin, Kakak Tari yang telah menyediakan diri untuk merawat mpuss bila selesai perawatan, serta Kakak Firdha yang telah menemani Kakak Atina mengambil jenazah mpuss di RSH FKH UGM.
Donasi yang terkumpul hingga Rabu, 18 Mei 2016 pukul 12:00WIB berjumlah Rp. 5.920.001-,
Adapun pengeluaran yang dilakukan adala:
Biaya RSH FKH UGM sebesar Rp. 263.800 -,
Serta aktivasi +biaya sms banking agar ada notifikasi di nomor saya untuk setiap donasi dari kakak sekalian sejumlah Rp. 100.000.
Sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 363.800.

Kelebihan dana donasi adalah Rp. 5.920.001 – Rp. 363.800 = Rp. 5.556.201 -,

Sungguh rangkaian partisipasi yang luar biasa dari kakak-kakak sekalian untuk mpus.
Bahkan tengah malam lalu saya telah menyampaikan kondisi terkini mpus, donasi terus mengalir.

Setelah menerima masukan dari berbagai pihak,
dengan dukungan penuh seorang kawan yang merasa menjadi saksi mata kejadian, insya Allah usaha #SaveKucingMasjidPogung tidak akan berhenti. Usaha medis telah dilakukan, saat ini saya dan teman-teman sedang menyusun materi Kampanye penggunaan Senapan Angin yang sesuai ketentuan.

Sebab menurut saksi mata, mpus terlihat segar terakhir saat dibawa-bawa oleh dua anak kecil usia SD yang membawa-bawa senapan angin. Tak lama kemudia, ada suara tembakan, dan mpus tidak terlihat. Mpus kembali muncul pada senin pagi dengan kondisi lemas. Hal ini dikuatkan oleh bentuk luka bulat, dalam, rapi seperti liang serta hasil ronsen yang membenarkan adanya peluru karet di dalam badan.

Teman lain juga menyampaikan bahwa di daerah itu ternyata sering terjadi kasus penembakan kucing. Bahkan, adik saya yang sekarang kelas 2 SMP pernah ditembak lehernya dengan senapan angin oleh temannya sendiri karena dianggap mainan dulu saat di kelas bawah Sekolah Dasar.
Saya kira ini adalah sinyalemen penggunaan senapan angin yang benar-benar tidak sesuai ketentuan. Sebab mendapatkan lisensi menembak harus memiliki KTP terlebih dahulu, telah mengikuti klub menembak,dsb.

Tentu saja tidak menutup kemungkinan donasi yang terkumpul disalurkan ke kucing liar lain yang bernasib malang. Semoga menjadi berkah, amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar