Selasa, 04 Februari 2014

Melepas Jogja

Senin malam menjadi sore terakhirku menjejakkan kaki di jogja. Lempuyangan petang itu menjadi saksi perpisahanku dengan tempat aku tumbuh besar.

Tiba di kiaracondong subuh, dan batujajar beberapa menit setelahnya membuatku tahu:

Aku tak pernah mampu benar-benar meninggalkan jogja.
Pikirku terantuk di sana,
Hatiku tertaut di sana.

Semoga kelak kita berjumpa lagi.
Aye aye jogja,
Au revoir, toi.

Kamis, 30 Januari 2014

Jatuh Cinta

Aku Jatuh Cinta,

Iya, kurasa aku jatuh cinta, setelah bilangan tahun. Jatuh cinta pada yang mungkin tak kutemui bilangan tahun pula. Jatuh cinta pada jeda tahunan pula. Jatuh cinta yang saat kusadari, jantungku nyaris tak tertahankan. Tak tertahankan untuk terlepas dari tempatnya.

Lebih dari kafein.
Menyadarinya seperti menghujam dadaku. Butir dan derai air mata mengalir saat kata demi kata kupilih, untuk sekedar mewakili sesak yang menyeruak.

Kenapa sekarang?

Entah dengan apa bisa kusampaikan nantinya.
Bila mulutku sanggup berkata, bila mataku sanggup bertaut. Bila hatiku sanggup menangkup.

Terima kasih untuk mengenalmu, pada bilangan tahun yang kuabaikan.
Terima kasih telah mengisi ruang kosong, pada bilangan yang kuabaikan.
Terima kasih untuk membiarkanku mengeja, pada bilangan yang kuabaikan.

Terima kasih