Rabu, 18 Maret 2020

4 GOLONGAN ORANG DALAM ISU COVID-19



A adalah Pembawa Virus Awal. Mereka mudah dideteksi, kebanyakan dari mereka sedang dalam pengobatan.

A bepergian untuk bertemu C, (di dalam perjalanan menuju C), A tidak sengaja berpapasan dengan B di area publik.
A dan B tidak saling mengenal.

Papasan tak disengaja tersebut bisa terjadi di:
- bandara 
- terminal
- toilet umum
- taksi
- salon
- lift
- stasiun
- rest area jalan cepat (Tol) 
- restoran
- supermarket 
- tempat berbelanja
- konter Milk Tea
- dsb


A akhirnya tiba dan melakukan interaksi dengan C.
Tak peduli seberapa banyak C, kita bisa menemukan mereka.

C bisa saja:
- Keluarga 
- teman
- rekan kerja
- tetangga
- kasir tempat kita berbelanja
- petugas konter bioskop
- pengantar pesanan makanan
- dsb


(Karena C dapat ditelusuri keberadaannya),
Maka C dikarantina dan diobservasi

Masalahnya adalah, kita tidak dapat menemukan 'B'. Tidak ada yang tahu 'siapakah B itu', bahkan 'B' sendiri. 
(ingat, B tidak kenal A, dia TIDAK BERMAKSUD bertemu A, dia TIDAK TAHU bahwa A membawa Virus) 


Lantas D keluar rumah, dia mungkin saja melakukan kontak / bertemu / tidak sengaja bersinggungan dengan B.
Maka, D menjadi B baru (B2)

Kontak / pertemuan / papasan tak disengaja tersebut bisa berupa:
- nongkrong bareng
- pergi ke supermarket
- berada dalam lift yang sama
- berjalan di keramaian 
- jogging
- berbelanja
- antri di toilet umum
- dsb


D (yang lain lagi) tetap berada di rumah dan tidak pernah bepergian


Pada dasarnya, masa inkubasi virus adalah 2 minggu.
Dalam kurun waktu 2 minggu, golongan B akan mengalami gejala terjangkit virus.
Gejala tersebut dapat berupa:
- Demam 
- Batuk
- Kesulitan bernapas


Tujuan dari Lockdown (karantina wilayah) dan karantina penduduk adalah menggunakan waktu untuk menemukan siapapun yang tergolong B


Dengan metode Karantina Wilayah dan Karantina Penduduk, kita dapat:
- menemukan golongan B, menerapkan karantina dan pengobatan pada mereka
- mengurangi dan menghentikan munculnya B2
- bahkan bisa menghentikan persebaran virus


Sumber:
https://twitter.com/BukhairiAbd/status/1239865478975127557?s=19

Minggu, 26 Januari 2020

#SaveKucingKoneng dari Pasar Gamping yang terkena Scabies parah

Hai Pawfriends,
Kemarin sore saat saya ke Pasar Gamping, saya melihat kucing kuning dengan scabies parah di seluruh kepala, leher hingga punggungnya.

Karena warnanya koneng, saya kasih nama Kucing Koneng



Sore itu saya langsung coba untuk tangkap, tapi dia kabur.
Apalagi saya cuma bawa keranjang sayur, makin mudahlah dia kabur.
😭

Btw,
Dia kayaknya punya trauma dibuang gtu, begitu liat keranjang, dia nampak panik.
😢

Akhirnya saya pulang untuk mengambil keranjang kucing, karung goni dan wet food untuk memancing dia. Plus saya ajak adik karena repot banget kalau sendirian.

Saat saya kembali ke Pasar Gamping, saya agak kesulitan mencari Koneng karena dia tidak berada di tempat saya melihat dia terakhir kalinya. Akhirnya dengan bantuan beberapa bapak-bapak di Pasar Gamping, Koneng ditemukan di dekat bangunan semacam masjid yg sedang dibangun di dekat pasar

Setelah drama dicakar (dan digigit 😅)
Akhirnya Koneng bisa ditangkap. Saat ini Koneng ada di rumah saya.





Pagi ini, Koneng akan saya bawa ke Klinik Hewan Kuningan pada Senin pagi, 27 Januari 2020.
Di sana jasa perawatannya gratis, tapi bisa jadi ada beberapa komponen biaya tambahan yang harus ditanggung ng seperti makanan, obat sekunder ataupun multivitamin.

Saya akan jadi Foster Family untuk Koneng sampai sembuh.

Setelah itu PawFriend yang berkenan mengadopsi Koneng, sangat dipersilakan lho.

PawFriend yang berkenan berpartisipasi #SaveKucingKoneng boleh hubungi saya dengan leave comment

PawFriend yang berpartisipasi sangat dipersilakan reply bukti partisipasi di twit @kata_atina ini agar PawFriend lain bisa ikut mengawal ya 😘

Segala aktivitas dan penggunaan donasi akan diupdate di akun Twitter @kata_atina agar seluruh PawFriend bisa ikut mengikuti perkembangan Koneng.


#SaveKucingKoneng